Mata cemburu tapi hati kamu tidak

|
Kamu tau nggak yan? Dulu kita pernah sama-sama menjadi angka yang bernama satu. Kamu masih inget waktu itu kita sangat yakin dan sangat ingin? Bahkan setelah bertahun-tahun kita habiskan untuk berpikir dan belajar menjadi matang.

Setelah kita dipagari yang berupa jarak terulur keras dan kaku. Pelepasan yang sama-sama rela. Setelah itu... kamu cerita padaku yan bahwa dalam jarak yang sangat jauh ini bahkan kamu berpikir bahwa untuk menjadi teman perjalananmu bukanlah harus aku. Bahwa sebenarnya jarak tidak membunuh rasa cinta dan keyakinanku kepadaku yan. Makasih sudah secinta itu. Keyakinan cinta. Namun cinta yang harus adalah cinta Allah. Secinta-cintanya kepadaku yan, tetaplah cinta Dia terlebih dahulu. Itu kenapa yan, meski kamu mencintaiku meski aku mencintaimu meski kita saling mencintai.

***

Malam ini aku sengaja telfon kepadamu Bae. Maaf aku pulang malam. Bae kamu sibuk kamu banyak amanah kamu banyak orang yang butuhin kamu. Sedang aku Bae aku disandra introvert diriku sendiri. Kita adalah antonim. Apakah ekstrovert cocok dengan introvert Bae? Seperti aku dan kamu?  Maka dari itu Bae, aku sebenarnya kurang suka dengan introvert ku,ketakutanku, keterlaluanku dalam berpikir dan terlaluku yang lain-lain. Tapi tenang saja aku tidak keterlaluan dalam mencintaimu.

Bae kamu tahu apa bukti dari pelajaran cinta jarak jauh? Yaitu kamu tetap menjadi pacuan dan inspirasiku dalam menentukan pilihan. Aku mau merombak introvertku, pikiran yang ku kunyah sendiri. Aku harus memaksa diriku bertatapan dengan orang lain. Seperti kamu yang superrrr penuh jadwal. Oke Bae aku tidak berharap lebih. Tapi ada beberapa pola pikirmu yang cukup mengubahku agak serius.

Bae,malam ini aku tergesa-gesa telfon kamu. Saat aku pulang dari kampus tadi, aku kemudian terpikirkan atas topik-topik yang kamu ajukan kemarin. Tentang lesatan bintang. Bae kamu santai banget sih? Tapi ini hanya klausa tersembunyi. Aku tau kamu sedang menyiapkan masa depan rumah tangga yang skrg sedang kamu mulai bangun. Bae, aku barusan bilang ke kamu, meskipun aku mencintaimu tetapi aku tidak harus menjadi teman hidup dirumahmu. Aku pikir sudah sepantasnya aku mencintaimu tanpa dasar nafsu maka sudah sepantasnya aku tidak keberatan jika kamu menerima pendamping yang telah Dia pilihkan. Ini hati punya siapa? Aku bicara sambil tertawa. Tapi kamu serius meresponnya.

Oke aku serius bae,  aku mencintaimu. Aku mencintaimu tanpa syarat. Cinta tanpa syarat adalah cinta yang membawa kita ke jannahNya.  Maka dari itu carilah cinta yang bisa membawa kesana. Ini bukan masalah cinta ini milikku atau milikmu. Pilihlah cinta yang utama dan terbaik. Bae aku bahagia. Indahnya orang-orang yang mencintai bukan karena nafsu. Bisa merasakan kebaikan dari cinta itu.

Mata kadang cemburu sama hati. Mata tidak bisa melihat cintanya yang diinginkan namun hati tetap bisa merasakan meski cinta tidak didekatnya. Hati tetap bisa merasa dekat. Aku ingin mereka tidak berseteru. Aku ingin bisa melihat dan merasakan cinta, dihadapan kita.

Sekian sedikit obrolah nurani.
Semoga Allah menguatkan amanah kita.

0 komentar:

Posting Komentar